Jawaban dari bab 6
1. Langkah-langkah pengembangan perencanaan media yang efekti, yaitu: A. Menentukan apakah pesan yang akan kita sampaikan melalui media termasuk pesan pembelajaran atau hanya sekedar informasi umum atau hiburan. Jika hanya sekedar informasi umum akan diabaikan karena prosedur yang dikembangkan khusus untuk pemilihan media yang bersifat atau keperluan pembelajaran.
B. Menentukan apakah media itu dirancang untuk keperluan pembelajaran atau hanya sekedar alat bantu mengajar bagi pendidik (alat peraga). Jika sekedar alat peraga, proses juga akan dihentikan (diabaikan) .
C. Menantikan apakah tujuan pembelajaran lebih bersifat kognitif, efektif atau psiko motor
D. Menentukan jenis media yang sesuai untuk jenis tujuan yang akan tercapai, dengan mempertimbangkan kriteria lain seperti kebijakan, fasilitas yang tersedia, kemampuan produksi dan biaya.
E. Mereview kembali jenis media yang telah dipilih, apakah sudah tepat atau masih terdapat kelemahan, atau masih ada alternatif jenis media lain yang lebih tepat. Merencanakan, mengembangkan, dan memproduksi media.
Media juga sangat perlu dikembangkan, karena jika media tersebut hanya seperti itu-itu saja peserta didik akan merasa bosan dan tidak bersemangat untuk belajar. Sebagai pendidik kita harus pandai dalam mengembangkan sebuah media agar dapat menarik perhatian anak saat proses belajar dan mengajar dikelas.
2. Prinsip-prinsip pengembangan media pembelajaran, yaitu:
A. Adanya ketetapan hubungan media yang akan diproduksi dengan tujuan pembelajaran, ketepatan hubungan media harus jelas, jangan sampai media yang akan diproduksi tidak tepat dengan tujuan pembelajaran, median pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
B. Adanya kemudahan memperoleh bahan-bahan produksi media, kemudahan dalam memperoleh bahan produksi yang artinya bahan pembelajaran yang sifatnya fakta, prinsip yang sangat memerlukan bantuan media agar mudah dipahami peserta didik
C. Adanya kemudahan memproduksi media baik secara faktor teoritis maupun teknis, artinya media yang diproduksi sudah dipertimbangkan faktor secara teoritis dan teknis yang akan dihadapi, setidak-tidaknya ada instruktur yang benar-benar paham memproduksi media tersebut.
D. Adanya kelihaian pendidik dalam menggunakan prinsip ATM (amati, tiru, modifikasi, da produksi), kelihaian pendidik dalam memproduksi media, apapun jenis media yang akan di produksi, baik itu audio maupun audio visual diperlukan nilai-nilai inovatif dan kreatif yang tinggi, sehingga dapat menciptakan media mendukung dalam proses pembelajaran.
E. Adanya ke ter cukupan manajemen waktu untuk memproduksinya, waktu adalah media, sehingga tidak salah manajemen waktu menjadi prinsip penting didalam memproduksi media pembelajaran. Jangan sampai media yang akan dikembangkan dapat mengurangi nilai manfaat bagi peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung karena tidak efisiensinya waktu.
F. Adanya kesesuaian dengan taraf berfikir peserta didik. Pengembangan media pembelajaran harus sesuai dengan tingkatan pengguna media tersebut. Dengan adanya analisis taraf berfikir peserta didik, akan membantu pengkemasan makna yang terkandung didalam media tersebut sehingga dapat lebih mudah dipahami peserta didik materi yang akan disampaikan dengan bantuan media.
3. Sangat setuju karena sebuah media harus mempunyai adanya ketepatan hubungan media yang akan diproduksi dengan tujuan pembelajaran, jika sebuah media tidak tepat dalam tujuan pembelajaran makan media tersebut tidak akan bermanfaat jika tetap disampaikan oleh guru kepada peserta didiknya. Maka dari itu sebuah media harus tepat digunakan dalam suatu pembelajaran.
4. Banyak sekali hal-hal yang terkadang tidak terpikir kan oleh seorang pendidik dalam membuat sebuah media contohnya saja sebuah media tidak tepat digunakan dalam sebuah pembelajaran, menggunakan bahan-bahan yang sangat sulit untuk ditemukan, manajem3n waktu yang tidak sesuai dengan pembelajaran tersebut, serta banyak pendidik yang masih meniru media orang lain karena tidak memiliki sebuah ide untuk membuat sebuah media itu, dan lain sebagainya. Alasannya karena para pendidik tidak ingin repot dalam membuat sebuah media jadi mereka hanya akan meniru media yang telah di buat oleh orang lain atau membuat media yang sangat biasa saja sehingga tidak menarik bagi peserta didik.
5. Sangat perlu karena dalam membuat sebuah media tidak boleh sembarangan saja tentu harus ada pengawasan dari kepala sekolah apakah media tersebut sudah sesuai atau belum dengan tujuan pembelajaran. Jika media tersebut masih ada yang kurang maka kepala sekolah akan memberikan saran atau pendapatnya untuk membuat media tersebut dapat digunakan dalam proses pembelajaran tersbeut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar