Senin, 09 November 2015

surat undangan rapat





PEMERINTAHAN KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEPULAUAN MERANTI
Jalan Dorak 13 A, Selatpanjang 28753 Telepon (0763) 345123 Fax : (0763) 345123
                                                         Selatpanjang, 10 November 2015
Nomor             : 009/129/SMK/XII/2015
Lampiran         : -
Hal                  : Undangan Rapat

                                                                                                       
Kepada Yth
Rika Am.d
Di Tempat


Dengan hormat,

Assalamu'alaikum WR.Wb.
Sehubungan dengan penghijauan sekolah, maka kami mengundang ibu untuk menghadiri rapat tentang :

Perlombaan sekolah adiwiyata

Adapun acara tersebut Insyah Allah akan dilaksanakan pada :

Hari,tanggal  : Jum’at, 20 November 2015
Pukul             : 07.00 WIB s/d selesai
Tempat          : Grand Meranti Hotel

 Demikian surat ini kami sampaikan. Kami berharap kehadiran ibu rika tepat pada waktunya. Atas perhatian dan kerjasama Ibu Rika, kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Hormat kami,



                                                                                                              Riska Ramadhani Putri SH
                                                                                                               NIP : 1987 10987727 00
                                                                                                                     Kepala Dinas

Kamis, 08 Oktober 2015

Tugas Stenografi



STENOGRAFI

A. Pengertian serta Penjelasan tentang Stenografi
    
   Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu “STENOS” yang berarti singkatan atau pendek “GRAPHEIN” yang berarti tulisan. Sehingga, stenografi memiliki arti tulisan singkat. Dalam bahasa Inggris sering disebut shorthand, dengan kata lain stenogarfi atau seno bearti pula tulisan singkat  sehingga menghasilkan tulisan yang singkat atau pendek. Sedangkan orang yang menulis steno disebut stenographer.
    Stenografi biasanya digunakan untuk menyalin atau menulis apa yang dikatakan oleh orang dengan cepat. Sehingga apa yang di dikte dapat langsung di tulis dengan cepat dan tepat.
B. Stenografi mempunyai 3 Syarat Huruf sebagai berikut :
  1. Ukuran : 0 ruang, 1 ruang, 2 ruang (normal) dan 3 ruang.
  2. Arah penulisan : * Bawah ke atas : huruf vokal *Atas ke bawah : konsonan *Kiri ke kanan : 0 ruang ( nol ruang)
  3. Bentuk: -garis lurus, -garis lengkung, -lingkaran -bagian lingkaran
     Nah untuk belajar menulis steno ada buku yang harus dipersiapkan, disini bukunya bukan buku biasa, ini buku khusus karena buku steno itu hampir mirip dengan buku untuk seni musik yang bergaris itu, tapi berbeda. Kalau mau membeli di toko buku biasanya agak susah sih ya karena sekarang sudah jarang yang mempelajari steno.
    Tapi sebenarnya di buku apa saja sih bisa, asal kita sudah paham betul bentuk huruf steno itu sendiri, kalau pakai buku steno garis itu kan hanya untuk mempermudah kita membedakan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya.
     Karena huruf steno itu ada yang sama hanya saja panjang hurufnya yang beda, jadi kalau menulis di buku bergaris dapat terlihat perbedaannya.
  Berikut contoh-contoh tuisan steno:

    C.   Manfaat Belajar Stenografi
Pelajaran stenografi merupakan pelajaran skill atau ketrampilan yang kegiatannya berkisar pada kegiatan membaca dan menulis.
1.      Adapun manfaat belajar stenografi adalah sebagai berikut:
2.      Untuk membuat hasil persidangan atau risalah
3.      untuk mencatat atau menerima dikte perintah pimpinan
4.      Untuk mencatat notulen saat mendampingi pimpinan
5.      Untuk mencatat rekaman hasil rap[at atau sejenisnya.
6.      Membuat catatan yang bersifat rahasia



 D. Penulisan Huruf Vokal (Hidup) Stenografi
     - Huruf hidup "A" ditulis dari bawah ke atas, ukurannya 1 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat.
     - Huruf hidup "I" ditulis dari bawah ke atas, ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 60 derajat.
     - Huruf "U" ditulis dari bawah ke atas, ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat
     - Huruf "E" ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, condongnya kurang lebih 60 derajat
     - Huruf "O" ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, panjangnya kurang lebih 3X huruf E.

E. Penulisan Huruf Konsonan (Mati) Stenografi
      - Huruf  “B” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya dua ruang
      - Huruf “C” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya  dua ruang
      - Huruf “D” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya dua ruang
      - Huruf “F” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “G” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ruang
      - Huruf “H” penulisannya dari atas ke bawah ukurannya 1 ruang
      - Huruf “J” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya 2 ruang
      - Huruf “K” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya 2 ruang
      - Huruf “L” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya 2 ruang
      - Huruf “M” penulisannya dari kanan ke kiri, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “N” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “P” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya  2 ruang
      - Huruf “Q” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ½ ruang
      - Huruf “R” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “S” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ruang
      - Huruf “T” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ruang
      - Huruf “V” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “W” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “X” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “Y” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “Z” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang 







Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin. PERKEMBANGAN STENOGRAFI Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. MANFAAT STENOGRAFI Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin. PERKEMBANGAN STENOGRAFI Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. MANFAAT STENOGRAFI Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin. PERKEMBANGAN STENOGRAFI Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. MANFAAT STENOGRAFI Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

Sumber :
http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html

Tugas stenografi


STENOGRAFI

A. Pengertian serta Penjelasan tentang Stenografi
    
   Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu “STENOS” yang berarti singkatan atau pendek “GRAPHEIN” yang berarti tulisan. Sehingga, stenografi memiliki arti tulisan singkat. Dalam bahasa Inggris sering disebut shorthand, dengan kata lain stenogarfi atau seno bearti pula tulisan singkat  sehingga menghasilkan tulisan yang singkat atau pendek. Sedangkan orang yang menulis steno disebut stenographer.
    Stenografi biasanya digunakan untuk menyalin atau menulis apa yang dikatakan oleh orang dengan cepat. Sehingga apa yang di dikte dapat langsung di tulis dengan cepat dan tepat.
B. Stenografi mempunyai 3 Syarat Huruf sebagai berikut :
  1. Ukuran : 0 ruang, 1 ruang, 2 ruang (normal) dan 3 ruang.
  2. Arah penulisan : * Bawah ke atas : huruf vokal *Atas ke bawah : konsonan *Kiri ke kanan : 0 ruang ( nol ruang)
  3. Bentuk: -garis lurus, -garis lengkung, -lingkaran -bagian lingkaran
     Nah untuk belajar menulis steno ada buku yang harus dipersiapkan, disini bukunya bukan buku biasa, ini buku khusus karena buku steno itu hampir mirip dengan buku untuk seni musik yang bergaris itu, tapi berbeda. Kalau mau membeli di toko buku biasanya agak susah sih ya karena sekarang sudah jarang yang mempelajari steno.
    Tapi sebenarnya di buku apa saja sih bisa, asal kita sudah paham betul bentuk huruf steno itu sendiri, kalau pakai buku steno garis itu kan hanya untuk mempermudah kita membedakan antara huruf satu dengan huruf yang lainnya.
     Karena huruf steno itu ada yang sama hanya saja panjang hurufnya yang beda, jadi kalau menulis di buku bergaris dapat terlihat perbedaannya.
  Berikut contoh-contoh tuisan steno:

    C.   Manfaat Belajar Stenografi
Pelajaran stenografi merupakan pelajaran skill atau ketrampilan yang kegiatannya berkisar pada kegiatan membaca dan menulis.
1.      Adapun manfaat belajar stenografi adalah sebagai berikut:
2.      Untuk membuat hasil persidangan atau risalah
3.      untuk mencatat atau menerima dikte perintah pimpinan
4.      Untuk mencatat notulen saat mendampingi pimpinan
5.      Untuk mencatat rekaman hasil rap[at atau sejenisnya.
6.      Membuat catatan yang bersifat rahasia

 

 D. Penulisan Huruf Vokal (Hidup) Stenografi
     - Huruf hidup "A" ditulis dari bawah ke atas, ukurannya 1 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat.
     - Huruf hidup "I" ditulis dari bawah ke atas, ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 60 derajat.
     - Huruf "U" ditulis dari bawah ke atas, ukurannya 2 ruang, condongnya kurang lebih 30 derajat
     - Huruf "E" ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, condongnya kurang lebih 60 derajat
     - Huruf "O" ditulis dari kiri ke kanan mendatar pada garis, panjangnya kurang lebih 3X huruf E.

E. Penulisan Huruf Konsonan (Mati) Stenografi
      - Huruf  “B” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya dua ruang
      - Huruf “C” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya  dua ruang
      - Huruf “D” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya dua ruang
      - Huruf “F” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “G” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ruang
      - Huruf “H” penulisannya dari atas ke bawah ukurannya 1 ruang
      - Huruf “J” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya 2 ruang
      - Huruf “K” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya 2 ruang
      - Huruf “L” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya 2 ruang
      - Huruf “M” penulisannya dari kanan ke kiri, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “N” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “P” penulisannya dari atas ke bawah , ukurannya  2 ruang
      - Huruf “Q” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ½ ruang
      - Huruf “R” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “S” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ruang
      - Huruf “T” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 2 ruang
      - Huruf “V” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “W” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “X” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 1 ruang
      - Huruf “Y” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang
      - Huruf “Z” penulisannya dari atas ke bawah, ukurannya 3 ruang 






Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin. PERKEMBANGAN STENOGRAFI Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. MANFAAT STENOGRAFI Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin. PERKEMBANGAN STENOGRAFI Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. MANFAAT STENOGRAFI Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html
Stenografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari 2 (dua) kata yaitu“STENOS” yang berarti singkatan atau pendek“GRAPHEIN” yang berarti tulisan.Jadi stenografi ( stenography ) berarti tulisan singkat atau tulisan pendek. Tulisan steno dibuat dan disusun sedemikian rupa pendek dan singkat sehingga mengakibatkan cepat dalam menulisnya. Stenografi menggunakan tanda-tanda khususyang lebih singkat daripada tulisan panjangnya ( latin), dan kemudian disempurnakan dengan menambah beberapa singkatan ( sudah singkat disingkat lagi ), sehingga waktu yang digunakan untuk menulis stenogramnya lebih cepat dibanding waku untuk mengucapkan kata yang dimaksud. Misalnya orang yang menulis huruf latin t diperlukan 4 gerakan, sedangkan untuk menulis huruf t dengan menggunakan huruf steno hanya diperlukan satu gerakan saja. Karena hampir setiap lambang atau symbol huruf steno hanya memerlukan satu gerakan saja.Maka karena pendeknya gerakan atau sedikitnya gerak yang dibutuhkan dalam menulis steno, stenografi jauh lebih cepat dibandingkan dengan menulis huruf latin. PERKEMBANGAN STENOGRAFI Stenografi berkembang mulai beberapa abad sebelum Masehi. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan dibeberapa tempat didunia. Perkembangan stenografi tersebut dapat terlihat di negara-negara tertentu, misalnya : Stenografi yang dikarang oleh Timothy Bright pada tahun 1588 John Willis pada tahun 1602 dan J. Pitman yang semuanya dari Inggris ( London ) Stenografi yang dikarang oleh Gregg dan John Comstock Evans. Di Jerman terdapat pengarang F.X Gabelsbelger pada tahun 1824. Stenografi oleh Abel Duploge tahun 1862 dan Prevost Delanncy tahun 1878 dari Perancis. Di Belanda terdapat pengarang A.W. Groote pada tahun 1899 dan disusul oleh Gerard Schaap. Di Indonesia terdapat pengarang J. Paat / Sabirin dan Karundeng tahun 1925. Berdasarkan Surat Keputusan No.51/1968 tanggal 1 Januari 1968 telah ditetapkan sistem Karundeng sebagai sistem stenografi standar mata pelajaran pada Lembaga-Lembaga Pendidikan dalam Lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Oleh karena itu stenografi sistem Karundeng merupakan sistem Nasional. MANFAAT STENOGRAFI Manfaat stenografi banyak sekali. Salah satu profesi yang erat kaitannya dengan ketrampilan stenografi adalah wartawan. Ketrampilan ini bisa dipakai oleh wartawan saat mencatat berita atau mewawancarai narasumber. Dengan ketrampilan menulis cepat, ia bisa memperoleh bahan berita dengan lebih cepat. Memang sih, ada voice recorder, tape recorder, handphone, bahkan Blackberry yang bisa digunakan secara praktis dan mudah. Tapi ketrampilan stenografi tetap unik, bermanfaat, dan menarik untuk dipelajari. Bayangkan saja, seandainya suatu saat aneka macam gadget yang selama ini digendong menguntit kita ke mana-mana, tiba-tiba hilang, lupa dibawa, atau dilarang dibawa/digunakan karena alasan tertentu. Lantas, apa yang bisa kita lakukan? Bagaimana mencatat berita? Menulis, tentu saja. Tapi menulis saja tidak cukup. Perlu menulis dengan cepat. Dan soal ini, tidak semua orang bisa, kecuali mereka yang benar-benar mahir stenografi. Selain wartawan, stenografi juga bermanfaat untuk sekretaris, mahasiswa, dan profesi lain yang membutuhkan ketrampilan menulis dengan cepat. Sekretaris bisa mencatat agenda rapat dengan cepat. Mahasiswa bisa mencatat ceramah atau bahan kuliah yang disampaikan dosennya dengan mudah dan cepat, tanpa khawatir tertinggal satu kata pun. Adapun manfaat dari belajar stenografi ini adalah sebagai berikut : Untuk membuat hasil persidangan atau risalah lengkap. Hasil sidang notulis sidang atau panitia sidang pengadilan. Untuk mencatat berita atau pesan melalui pesawat telepon atau berupa sandi-sandi, baik bagi operator sekretaris maupun bagi petugas airport. Untuk mencatat dikte. Mahasiswa/siswa yang pekerjaan setiap hari menulis. Bagi wartawan yang bidang pekerjaannya mencari berita, menulis berita dan mewawancarai orang. Untuk menterjemahkan rekaman hasil sidang atau rapat, karena dengan steno dapat diterjemahkan dengan cepat. Untuk mencatat dan membuat catatan yang bersifat rahasia.

Sumber :http://www.kampus-info.com/2013/11/pengertian-stenografi-dan-manfaatnya.html